Menokohkan Peran Yesus Kristus Sang Revolusioner Sejati di Tengah Sistem Kapitalisme

 


Slogan yang biasa di khotbakan dalam perayaan Natal oleh para pendeta, pastor uskup dan paus seperti “DATANGLAH KERAJAAN MU SEPERTI DISURGA” menjadi kalimat tak berarti ketika gereja menutup diri dari kondisi sosial masyarakat ketika kolonialisme, kapitalisme, militerisme yang hadir dalam persoalan-persoalan mendasar rakyat. Kejahatan HAM, konflik agraria, upah murah bagi buruh, krisis air minum dan kemiskinan. bagaimana bisa rakyat dapat merayakan natal dengan damai ketika kamatian itu bisa datang kapan saja? Bagaimana bisa petani dapat merayakan natal dengan sukacita pembebasan kalau lahannya dirampas?bagaimana bisa umat manusia merayakan natal dengan damai kalau ditengah krisis air minum? Bagaimana bisa kita membawa misi meujudkan surga dibumi jikalau kita berdiam diri melihat ketidakadilan?

Memaknai natal bukan hanya memperingati hari kelahiran Yesus Kristus saja. Bagi kami kelahiran Kristus adalah sebuah pristiwa sejarah kelahiran salah seorang revolusioner didunia ini. Seorang revolusioner yang berani menentang ahli-ahli taurat dan raja-raja demi membela dan membebaskan kaum tertindas.

Perjalanan Yesus mewartakan Injil adalah suatu proses ideologisasi untuk mengorganisir manusia. Sejarah mencatat dan juga tertulis dalam alkitab baha Yesus melakukan pengorganisiran terhadap orang-orang miskin yang berprofesi sebagai kaum tani dan kaum nelayan, orang-orang yang sakit,budak-budak bahkan perempuan. Hal ini sangat jelas bagaimana keberpihakan Yesus terhadap masyarakat klas tertindas, meskinya ini juga menjadi pijakan atau landasan gereja dalam berposisi untuk membela mereka yang lemah. Hal tersebut hanya bisa dilakukan ketika gereja lepas dari hegemoni kekuasaan, ketika gereja tidak lagi menjadi alat politik elit borjuasi,ketika gereja punya perspektif klas, ketika gereja punya sifat berani melawan kekuasan yang menindas sama halnya yang sudah dilakukan oleh Yesus Kristus.

Dalam cerita Alkitab Yesus pernah memberi makan lima ribu orang (Matius 14:13-21) Kita sebagai umat manusiapun dapat memberi makan ribuan atau jutaan orang jika kita mampu menumbangkan kekuasaan yang menindas (Kolonialisme,Kapitalisme dan Militerisme) dan merebut alat-alat produksi dari tangan kaum borjuis.

Produksi pangan dunia bisa memberi makan 3 kali sehari  jumlah penduduk dunia saat ini. Namun kita masih jumpai kelaparan dimana-mana terutama seperti di negara Afrika bahkan di Indonesia hal ini di karenakan ada penimbuan hasil produksi pangan yang dikuasai oleh pemodal demi akomodasi profitnya. Karena itulah untuk mewujudkan cita-cita kerajaan surga di bumi, kita mestinya punya alat perjuangan yang kuas. Alat perjuangan yang kuat yang hanya bisa melakukan melalui konsentrasi  dalam usaha yang sadar  untuk hapuskan kolonialisme,lawan militerisme dan hancurkan imperealisme dalam persatuan kaum tertindas. 


Kota Karang, 25 Desember 2020

Hormat dari kami yang menolak tunduk atas tirani


Komentar

  1. Selamat malam Ama Edo.
    Sebelumnya saya mohon maaf Ama karena saya harus komentar tulisan Ama Edo.

    Melihat dari tulisan Ama Edo, saya sangat salut karena Ama Edo adalah kaum mudah penentang kapitalisme.
    Dan yang saya tidak tertarik di tulisan Ama Edo yang saya baca, Ama Edo yang menulis dan memakai momen kelahiran Kristus Yesus, sebagai penentang para kaum kapitalisme.
    dan itu saya pribadi tidak tertarik Ama Edo, karena di sini kesanya kita seolah menjadikan agama sebagai tongkat untuk kita melawan ketidakadilan.



    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejatinya yesus menentang segala bentuk ketidakadilan yang dilakukan oleh feodalisme pada jaman kekaisaran romawi. Bercokolnya kapitalisme abad hari -hari ini tidak terlepas rantai dari fase feodal. Alasan saya menokokan yesus sebagai momen melawan kapitalisme sebab yesus adalah revolusioner sejati (baca kisah para rasul bab 2 ayat 42-47) dan sosialme pertama yang memberi makan lima ribu orang tanpa meminta kembali nilai lebih.

      Hapus
    2. Hal yang Ama Edo tuliskan ini saya pikiri sangat berbentrokan, kenapa? karena Tokoh yang Ama Edo tuliskan ini bisa saja tidak di terimah oleh kaum-kaum muslimah.
      Saya pikir Ama Edo tau bahwa para kapilisme yang licik itu telah menjadikan agama sebagai alat untuk melindungi diri mereka, dan Ama Edo juga pasti tau bahwa dari zaman ke zaman dunia ini di penuhi perang agama.
      Saya pikir Ama Edo tau, karena Ama Edo adalah pejuang revolusioner..

      Hapus
    3. Coba Suadara sebutkan pikiran yg mana saling berbentokan? Kenapa agama dijadikan kapitalisme untuk melindungi diri karena dalam analsis kelas oleh marx Agama dan lain sebaiganya dimasukan dalam substrukur.

      Hapus
  2. Banyak orang memang religus dan mengakui peran Tuhan dalam hidup, jadi tidak mengakui materialisme filosofis tetapi dalam kenyataan sehari-hari tak jarang berprilaku seolah tidak ada Allah dalam hidup dan paling banyak selektif menghayatinya. Maka penokohan Tuhan hanya buka hnya dalam kata altar dan tahta, tapi tindakan seperti yang dilakukan Tuhan Yesus.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memaknai Hari Raya Natal Sebagai Momen Refeleksi atas Ketertimpangan Sosial dalam Berdemokrasi